3  UTS-3 My Stories for You

3.1 Tentang Masa Lalu

My Stories for You

Lahir di keluarga yang ramai, aku tumbuh sebagai seorang anak yang kurang berusaha untuk mencari teman. Enam sahabatku di rumah sudah cukup bagiku untuk bermain. Hal tersebut membuatku menjadi anak yang “out-of-touch”. Aku memiliki duniaku sendiri dan sering ketinggalan tren teman-teman yang lain.

Dulu, aku sangat jarang keluar rumah sampai-sampai kulitku putih karena jarang terkena sinar matahari. Suatu hari saat aku SD, salah seorang temanku tiba-tiba bertanya, “Fiq, kamu lahir di arab?”. Mendengar pertanyaan itu, Syafiq kecil yang imajinatif tiba-tiba terbayang akan sebuah pasar dengan beberapa stan yang berdiri di atas tanah berpasir kuning, seolah-olah pernah mengalaminya dan menjawab, “Ya, aku lahir di arab”. Untungnya, hoax tersebut tidak bertahan cukup lama, tapi selama beberapa hari aku merasa yakin bahwa aku lahir di arab. Aku benar-benar tidak tahu apa yang ada di pikiranku saat itu (tahu, sih, arab).

Dipikir-pikir, aku adalah anak yang imajinatif. Cerita tadi hanyalah satu dari banyak cerita lainnya. Pikiranku selalu dipenuhi hal-hal konyol. Tumbuh “out-of-touch” dengan dunia luar membuatku membangun duniaku sendiri. Ini membuatku sadar betapa plastisnya otak seorang anak dan betapa krusialnya lingkungan tempat kita tumbuh. Pada akhirnya, momen-momen masa kecil akan menjadi fondasi di sisa hidup kita. Sebelumnya, aku ingin mengklarifikasi pernyataan tersebut dengan memberikan cerita dari salah satu sahabatku.

Saudara kandungku dulu mengidap selective mutism, yaitu gangguan kecemasan yang membuat seseorang tidak dapat berbicara hanya dalam situasi sosial tertentu, dalam kasus ini di sekolah. Hal tersebut menjadikannya target perundungan, dan karena aku saudaranya, aku juga kena. Namun demikian, kini ia sedang menempuh pendidikan dokter dengan banyak teman. Later i learnt that selama SD, ia diarahkan oleh salah seorang guru untuk menulis hingga ia menjadi penulis cilik. Andai guru itu tidak peka dan melakukan intervensi, jalan hidupnya mungkin akan sangat berbeda. Momen itu benar-benar menunjukkan bahwa masa kecil sangat krusial dalam membentuk jati diri seseorang.

Jika tadi aku bercerita bahwa aku juga terkena perundungan karena situasi tersebut, ya, itu benar. Kombinasi dari tumbuh “out-of-touch” dan menjadi target perundungan membuatku selalu merasa diriku telat dewasa. Aku seolah berjalan beberapa langkah di belakang teman-temanku dalam memahami dinamika sosial. Namun, titik balik itu akhirnya datang. Aku mulai belajar beradaptasi sejak menginjak bangku kuliah dan hidup merantau, ngekos. Lingkungan yang benar-benar baru, jauh dari zona nyaman rumah, memaksaku untuk keluar dari duniaku sendiri. Aku harus belajar berinteraksi, membangun relasi baru, dan menjalani dunia orang dewasa secara mandiri.

Melihat kembali semua pengalaman itu, semua itu membentukku. Terutama, melihat dampak luar biasa yang bisa diberikan oleh seorang guru pada hidup saudaraku. Hal tersebut yang mendorongku untuk aktif di dunia pendidikan dan pengajaran. Aku ingin menjadi sosok yang bisa peka, seperti guru tadi, dan membantu menciptakan momen krusial yang positif bagi orang lain.

Merenungkan masa lalu, mudah sekali bagi kita untuk terjebak dalam penyesalan. “Andai saja dulu aku lebih berani,” atau “Andai saja aku tidak sekaku itu.” Tapi, aku tidak suka menyesal. Aku percaya bahwa tiap diri kita di satu waktu memiliki masalah yang dihadapi masing-masing. Adalah egois jika aku yang sekarang menyalahkan aku di masa lalu. Syafiq kecil yang imajinatif itu sedang berjuang dengan dunianya sendiri, dan Syafiq remaja yang canggung itu sedang bertahan dengan caranya sendiri.

Apa yang telah terjadi di masa lalu sudah terjadi, namun kita bisa mengindahkannya menjadi sesuatu yang lebih baik di masa kini. Memang, hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus. Goresan dan kesalahan-kesalahan kecil itu ada bukan untuk disesali, melainkan untuk dimaknai. Kita bisa mengubah coretan itu, menambah garis baru di sekitarnya, hingga ia menjadi bagian dari gambar yang utuh dan indah.